CARIAN ILMU DI JOMFAHAM :

Sabtu, 29 Jun 2019

Mazhab Ja’fary dan Kekeliruan Syiah

Mazhab Ja’fary dan Kekeliruan Syiah


Share Button
Kenyataan pasti yg terdapat pada Madzhab Ja’fary  adalah : Secara ilmu dan riwayat madzhab ini tidak boleh dikatakan benar- benar mengikuti fiqh yg berasal dari Imam Jafar Shodiq ra atau Aimmah Itsna Asyariyyah.

1476762_10201216862329647_2027166840_n
Percayakah Anda ? Silahkan dibaca terus perbahasan dibawah ini :

Terbukti dari apa yg dikatakan oleh ulama mereka yaitu Abu Ja’far Ath Thusy seorang syekh dari golongan Syiah Imamiyyah, dapat kita lihat dari Kitab ‘Iddatul Ushul karya Asy Syekh Ath Thusi hal 137- 138 :

! وقد ذكرت ما ورد عنهم عليهم السلام من الاحاديث المختلفة التي تختص الفقه في كتابي المعروف ب‍ (الاستبصار) (4) وفي كتاب (تهذيب الاحكام) (5) ما يزيد
________________________________________
[ 138 ]
على خمسة آلاف حديث، وذكرت في أكثرها اختلاف الطائفة في العمل بها وذلك أشهر من أن يخفى حتى انك لو تأملت اختلافهم في هذه الاحكام وجدته يزيد على اختلاف (1) * أبي حنيفة (2)، والشافعي، ومالك (3) ووجدتهم مع هذا الاختلاف العظيم لم يقطع أحد منهم موالاة صاحبه، ولم ينته إلى تضليله وتفسيقه والبراءة من مخالفته

” Dan sesungguhnya aku telah menyebutkan mengenai riwayat-riwayat yang berasal dari para imam tentang hadith-hadith yang mengalami perselisihan, khususnya  masalah fiqih di dalam 2 buah kitabku, yaitu Al Istibshor dan Tahdzibul Ahkam, tidak kurang dari 5000 hadis yg bertentangan ( dari periwayatan para aimmah).
Dan aku telah menyebutkan dalam sebagian besarnya, yaitu perbedaan suatu golongan dalam pengamalannya, demikian itu  adalah hal masyhur yg tidak bisa disembunyikan, sehingga jika engkau renungkan tentang ikhtilaf mereka dalam pengambilan hukum, engkau akan mendapatinya melebihi perselisihan antara Abu Hanifah, Syafi’i, dan Malik. Dan aku menemukan mereka dalam perbedaan yg banyak ini, tidak ada satupun diantara mereka yg bisa memastikan untuk bisa menolong temannya. Dan tiada hentinya untuk menyesatkan dan memfasiqkannya, serta berlepas diri kepada yg menyelisihinya.”

Dari sisi lain diketahui bahwa mereka tidak memiliki satupun kitab karangan langsung dari Imam Ja’far Shodiq Ra, baik kitab fiqh ataupun hadith yg dikumpulkan ditulis oleh beliau ra, atau bahkan karangan dari murid beliau yg terdekat sekalipun tidak bisa kita jumpai, akan tetapi kitab2 mereka yg ada sekarang ini sanad periwayatan yang mereka tampilkan hanyalah anggapan dan sangkaan yang coba mereka sambung-sambungkan kepada para Imam Ra.

Berikut kutipan dan pengakuan tulus dari seorang ulama kenamaan Syiah yg bernama Syarif Al Murtadlo di dalam kitabnya Rosail Syarif Al Murtadlo juz 3 hal 310 :

فإن معظم الفقه وجمهوره بل جميعه لا يخلو مستنده ممن يذهب مذهب الواقفة، إما أن يكون أصلا في الخبر أو فرعا “، راويا ” عن غيره ومرويا ” عنه. وإلى غلاة، وخطابية، ومخمسة، وأصحاب حلول، كفلان وفلان ومن لا يحصى أيضا ” كثرة

Sesungguhnya kebanyakan fiqh ( Syiah ) bahkan keseluruhanya tidak terlepas dari berpedoman kepada madzhab yg terhenti, adakalanya ushul atau furu’nya khobar itu, keduanya diriwayatkan dari jalur lain dan ada kalanya keduanya darinya, kepada kaum Ghulat, Khitobiyah, Makhmasah, Penganut Hulul, seperti fulan dan fulan serta perowi lain yg tidak terhitung banyaknya ( Ringkasnya Madhab Ja’fary tidak bisa disandarkan dan disambungkan langsung kepada Imam Ja’far Shodiq Ra)


Maka dari mana dapat dikatakan tentang kebenaran Madzhab Ja’fary adalah bersumber dari Imam Ja’far Shodiq Ra?

Boleh dipastikan bahwa apa yg di akui dalam pemahaman mereka tentang Fiqh Ja’fary adalah bersumber dari Imam Ja’far Shodiq Ra adalah tidak terbukti dengan menggunakan sanad yg pasti, akan tetapi hanya bersumber dari peribadi dari para ulama pengikut Imamiyah itu sendiri, semisal : As Shodr, Al Sistany, Al Khu’i, Al Khomainy, Al Khemenei, dsb.

Adapun kitab rujukan bab fiqh yg tertua dari dari Madzhab Imamiyah adalah kitab Furu’ Al Kafi Al Kulainy yg wafat pada 329 h atau setelah wafatnya Imam Ja’far Shodiq Ra 180 thn, kemudian kitab berikutnya kitab Man La Yadurruhul Faqih karya Muhammad bin Ali bin Babawaihy Al Qummy yg wafat thn 381 h atau setelah wafatnya Imam Ja’far Ash Shodiq Ra berkisar 230 thn kemudian.

Maka boleh dipastikan bahwa madzhab 4 dari Ahlus sunnah lebih mendekati kepada para Imam Ahlul Bayt karena Imam Malik Ra(93-179h) adalah murid langsung dari Imam Ja’far Shodiq Ra,

Imam Syafii Ra(150-204h) adalah murid langsung dari Imam Malik Ra

Imam Abu Hanifah Ra(80-151h) adalah murid langsung dari ayah Imam Ja’far Shodiq Ra, yaitu Imam Muhammad Al Baqir Ra.

Maka boleh kita perhatikan perbezaan tahun dari kehidupan mereka, siapa yg lebih dekat kepada Imam Ja’far Shodiq Ra.

1. Imam Ja’far Shodiq Ra hidup pada thn 80-114 h

2. Imam Abu Hanifah Ra 80 -151 h sezaman dgn Imam Ja’far Shadiq ra dan menjadi murid ayahnya Imam Muhammad Al Baqir Ra

3. Imam Malik Ra 93-179 h murid dari Imam Ja’far Shodiq Ra

4. Imam Syafii Ra 150-204 h atau 36 thn setelah wafat Imam Ja’far Shodiq Ra

Boleh dibandingkan dengan rujukan sumber rujukan madzhab Ja’fary ( bukan pencetus madzhab Ja’fary)

5. Alkulainy ( Ulama Syiah ) 294 h atau 180 thn stlh wafat Imam Ja’far Shodiq Ra

6. Muhammad bin Ali Babawaihy ( Ulama Syiah ) 344h atau 230 thn setelah wafat imam Ja’far Shodiq Ra.

Maka dari sini dapat diketahui, siapa yg lebih berhak menuntut mewarisi ilmu dari para Imam Ahlul Bayt secara sanad ilmu dan kedekatan ? Karena jelas di akui dalam sejarah bahwa ke empat madzhab yg dianut ahlus sunnah adalah para pecinta Ahlul Bayt sejati dalam perjuangannya membela para Ahlul Bayt dalam ajaran dan keyakinanya .

Ada satu komentar menarik dari Ath Thusi mengenai orang yg telah mengetahui perbezaan-perbezaan yang terjadi diantara ulama mereka ini :

ومن بلغ إلى هذا الحد لا يحسن مكالمته، ويجب التغافل عنه بالسكوت

Barang siapa yg sampai pada batas ini, maka tidak bagus untuk membicarakannya. Wajib baginya untuk melupakannya dengan cara diam !!



Ditulis oleh: Dodi ElHasyimi

Tiada ulasan: